Jumat, 19 Oktober 2012

PENGAWASAN BIBLIOGRAFI DI INDONESIA


PENGAWASAN BIBLIOGRAFI DI INDONESIA

1.        DEFINISI DAN JENISNYA BIBLIOGRAFI
Bibliografi adalah suatu daftar terbitan yang memberikan informasi mengenai data kepengarangan, judul, edisi, tempat terbit, penerbit, tahun dilengkapi dengan nomor baku (Standar) buku internasional (International Standard Book Number), harga, dan lainnya. Bibliografi dapat dipakai sebagai sarana tukar menukar informasi mengenai terbitan; tidak terbatas jangkauannya, baik ditinjau dari segi daerah atau Negara, subjek, kurun waktu, bentuk terbitan, pemakai, Dll
Beberapa pakar membagi bibliografi menjadi berbagai jenis, seperti yang di uraikan sebagai berikut.
1.    Bibliografi Analitis (Analitycal Bibliography)
2.    Bibliogarfi sistematis (Sistematic Bibliography)

2.        BIBLIOGRAFI SEBAGAI PENGAWASAN TERBITAN
Suatu system pencacatan hasil terbitan yang perlu dikembangkan dan dijaga, sebab pencatatan hasil terbitan yang dilakukan adalah sehubungan dengan penyebaran informasi dan pengetahuan masyarakat melalui terbitan. Dengan diterbitkannya suatu bibliogarfi baik universal maupun nasional, maka diharapkan semua terbitan yang pernah terbit dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang membutuhkan.

3.        PENGAWASAN TERBITAN SECARA NASIONAL
Dari kegiatan Pengawasan Terbitan Secara Nasional muncul istilah National Bibliographic Control, dengan kelengkapan:
       Buku dan phamplet yang terbit untuk dijual maupun tidak dijual
       Indeks artikel
       Peta dan atlas
       Karya musik
       Audio visual
       Disertasi dan karya akademik yang tidak diterbitkan
       Terbitan pemerintah daerah
       Direktori
Undang-undang deposit dan perpustakaan nasional merupakan factor fundamental dari bentuknya / penyusunan suatu bibliografi nasional. Mengingat pentingnya peranan bibliografi dalam pengembangan ilmu dan teknologi maka banyak usaha yang telah dilakukan untuk menyusun bibliografi.














JARINGAN KERJA SAMA PERPUSTAKAAN

4.        BENTUK-BENTUK KERJA SAMA
Sebelum kita membahas bentuk-bentuk kerj sama, ada baiknya kita ketahui dulu apa itu sebuah kerja sama. Kerja sama bukan suatu hal yang baru di masyarakat baik, kerja sama dibidang ekonomi, pendidikan, tekonologi, politik. Dari sanalah timbul gagasan perlunya kerja sama antar perpustakaan dalam berbagai bentuk. Lalu. Sebagai lembaga yang turut bertanggung jawab pada penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan melalui kerjasama, perpustakaan dapat berperan serta dalam mendorong dimanfaatkannya secara maksimal koleksi pustaka yang telah dihimpun masing-masing.
Adapun bentuk-bentuk kerjasama yang masing-masing dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dari pihak-pihakyang kerja sama.
1.    Pemanfaatan koleksi pustaka secara bersama (Resource Sharing).
2.    Kerja sama pengadaan.
3.    Kerja sama penyimpanan.

5.        BENTUK-BENTUK KERJA SAMA PENUNJANG
Dalam melakukan kerja sama diperlukan alat penunjang, yang dapat dilakukan melalui kerja sama, antara lain sebagai berikut.
1.    Penerbitan direktori perpustakaan.
2.    Penerbitan dan pertukaran daftar perolehan pustaka baru.
3.    Penyusunan catalog induk (buku/majalah/bahan lain).
4.    Penyusunan dan pengadaan daftar pustaka ditukarkan yang hendak disumbangkan /ditukarkan.
5.    Pembinaan berbagai standar untuk keseragaman dan kelancaran kegiatan komunikasi antar perpustkaan.
6.    Pembinaan tenaga pustakawan.

6.        SYARAT-SYARAT KERJA SAMA
Dalam mengadakan kerja sama ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan oleh masing-masing anggota antara lain.
1.    Kesadaran, kesediaan, dan tanggung jawab.
2.    Memiliki koleksi pustaka yang terorganisasi dengan baik dan siap pakai.
3.    Memiliki catalog perpustakaan.
4.    Memiliki penanggung jawab dan tenaga yang dapat membimbing pengguna dalam mendayagunakan pustaka secara bersama.
5.    Memliki peraturan/tata tertib perpustakaan.
6.    Memiliki mesin foto copy maupun peralatan lain.

Adapun faktor-faktor penting yang perlu di perhatikan dalam menuangkan kesepakatan-kesepakatan baik tertulis maupun lisan, antara lain.
1.    Alasan dan tujuan kerjasama.
2.    Ruang lingkup kerja sama.
3.    Siapa saja yang ikut terjaring.
4.    Kapan kerja sama mulai dilaksanakan dan di akhiri





7.        HAMBATAN-HAMBATAN DAN USAHA PENANGGULANGAN
Beberapa hambatan yang dihadapi oleh perpustakaan dalam usaha mengadakan kerja sama adalah berikut ini.
1.    Lemahnya sarana dan prasarana.
2.    Lemah koleksi.
3.    Lemah ketenagaan
4.    Kurang dipahaminya manfaat kerja sama.
5.    Dana.
6.    Kurang adanya informasi antara perpustakaan.
7.    Perbedaan peraturan tentang foto copy yang berkaitan dengan hak cipta.
8.    Kurang adanya sinkronisasi peraturan/system.

8.        KERJA SAMA INFORMASI BERBASIS JARINGAN
Criteria system informasi manajemen (SIM) adalah bersifat komprehensif, terkoordinasi, terdiri dari sub system, terintregrasi secara rasional, transformasi data dalam berbagi bentuk dan cara, tingkat produktifitas terukur. Pihak-pihak yang terlibat dalam system informasi manajemen meliputi sponsor  system, manager fungsi system, pemilik system, pemakai system dan pengolah/penyaji data/informasi.
Untuk memperlancar komunikasi data perlu diadakan jaringan komunikasi yang kemungkinan beberapa system computer saling mempergunakan atau berbagai sumber daya secara bersama sehingga dapat mencegah ketergantungan pada pusat didalam jaringan tersebut.

9.         JARINGAN PERPUSTKAAN DIGITAL INDONESIA (INDONESIAN DIGITAL LIBRARY NETWORK)
Indonesian Digital Library Network adalah sebuah jaringan perpustakaan digital pertama di Indonesia yang memiliki misi mengelola ilmu pengetahuan ilmu local bangsa indonesia untuk membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia melalui ilmu pengetahuan yang dimiliknya sendiri.
Indonesia-DLN sendiri dibangun secara Bottom-up oleh para mahasiswa, peniliti, pustakawan, serta individu dan institusi yang memiliki visi yang sama untuk membangun jaringan perpustakaan digital di Indonesia.


















Modul 5
Kegiatan perpustakaan
(kepustakawanan)



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNcxYeS5E2r2DfhFD2JNDQaLNNSzF0vlg2fjrrDG4rRZ80Jfqd6EivObp8C3maYIZz-wmY-4sA8JPpd0uDR180V-mYXp6TDG9E0nrSe_vM9odqFlLDVNlzpVJDNdfJPSQpuCiJIQ5n7INW/s1600/logo_ut.png



Nama Kelompok :
1.    Abdul Rokhani
2.    Abdul Mu’iz
3.    Hadi Purwanto
4.    Muhammad Syarofuddin
5.    Solikhin



ILMU PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2011/2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar