Kiat aman berwirausaha
Bahwa profesi pengusaha (entrepreneur) menjanjikan peluang peningkatan
penghasilan yang berlipat? Yes, karena itulah banyak diantara kita
ingin jadi entrepreneur sukses. Bahwa profesi pengusaha memungkinkan
kita bebas finasial di hari tua karena tabungan cukup sehingga kita
bisa pensiun lebih tenang dan fokus untuk misi hidup yang lain? Betul
demikian dan sudah banyak yang membuktikan. Hanya saja memang tak
mudah menjadi entrepreneur sukses, terbukti banyak pula yang gagal.
Selain itu, tak sedikit orang yang masuk ke dunia wirausaha dengan
terburu-buru dan emosi. Tanpa pikir panjang dan pertimbangan matang ia
langsung tinggalkan pekerjaan sebelumnya yang notabene merupakan
andalan mata pencaharian keluarga. Angan-angannya langsung melambung,
membumbung, dan membayangkan hidup serba-enak bila menjadi pengusaha
sukses dengan penghasilan berlipat. Ia lupa bahwa berwirausaha juga
punya resiko, resiko gagal dan bangkrut. Ia lupa merencanakan
bagaimana seandainya ia gagal memulai. Harus diakui, banyak sekali
orang bertindak semacam ini, yang akhirnya bukannya makin bersemangat
berwirausaha namun justru menjadi antipati alias benci dan menyesal
kenapa melangkah jadi entrepreneur. Bahkan kadang jadi menyalahkan
orang lain. Apalagi kalau yang hingga cerai dengan istri atau dibenci
sanak keluarga. Cara pandang dan cara memulai entrepreneur 'yang asal
berani' seperti ini tentu saja kurang elegan.
Disini saya ingin memberikan beberapa informasi alternatif cara aman
masuk menjadi entrepreneur sesuai yang saya tahu dari relasi-relasi
saya pengusaha yang sudah terbukti sukses. Kalau kita ingin mandiri
berwirausaha alias menjadi entrepreneur, kita tidak harus langsung
cabut dari profesi lama kita. Tidak perlu grusa-grusu. Kita harus
dengan dingin membedakan antara berani dan nekad. Apalagi kalau yang
sudah punya tanggungan keluarga, kita juga harus menimbang ada sekian
jiwa yang ikut dalam gerbong kita sehingga kalau kita salah kemudi
mereka juga bisa kejeblos.
Berikut ini beberapa informasi cara yang lebih aman untuk pindah ke
kuadran entrepreneur.
Pertama; kita bisa memulai berwirausaha dengan melakukan penyertaan
saham di bisnis teman kita sembari kita tetap kerja dulu di perusahaan
lama kita. Jadi kita setor modal ke kawan yang punya bisnis bagus dan
nanti bagi kita dapat bagi hasil. Dari sini kita juga sekalian mulai
belajar mengelola usaha. Pelan-pelan kita mulai aktif terjun di
dalamnya dan membantu kerja bareng dengan si teman itu. Kalau skala
usaha joinan dengan teman itu bagus dan penghasilan dari bagi hasil
itu sudah bisa untuk menutup kebutuhan hidup kita dan keluarga,
barulah kita putuskan keluar. Jadi ketika kita keluar dari perusahaan
lama tidak kaget karena tetap ada penghasilan.
Kedua, jurus menginjak dua kapal. Artinya, kita masih sebagai karyawan
di sebuah perushaaan mapan, namun di waktu yang sama juga merintis
usaha alias menjalankan usaha milik sendiri. Cara ini dimungkinkan
bagi mereka-mereka yang punya cukup waktu luang sehingga bisa nyambi.
Sebenarmnya cara ini sekarang lebih dimungkinkan karena adanya HP dan
telpon yang memudahkan koordinasi. Jadi, sementara kita di kantor kita
bisa sembari mengendalikan bisnis sendiri dari jarak jauh. Hingga
skala tertentu nyambi ini sangat dimungkinkan, namun kalau bisnisnya
mulai membesar kita pasti harus cabut. Yang jelas, strategi menginjak
dua kapal ini merupakan pilihan aman agar kita dalam melangkah jadi
entreprenur. Jadi sementara satu kaki kita masih ada di kapal milik
perusahaan lain, satu kaki kita melakukan test market untuk membangun
bisnis sendiri. Cara ini paling umum dijalankan oleh para perintis usaha.
Ketiga, kalau anda tidak mau joinan dengan orang lain dan tidak bisa
berdiri di dua kapal, kita bisa berdayakan pasangan kita
(istri/suami). Jadi, sementara kita masih kerja di perusahaan lama,
pasangan kita (istri atau suami) yang mengurusi bisnis sendiri untuk
masa-masa perintisan ini. Artinya sekoci pendapatan keluarga masih ada
yang bisa diandalkan, baik buat beli beras atau susu anak-anak. Kalau
usaha sendiri ini sudah jalan, silahkan saja keluar dari kerja di
perusahaan orang lain itu.
Soal tip ini saya juga punya contoh kasus riel. Ada pengusaha sukses
kawan baik saya, Pak Budiyanto Darmasatono yang beliau pengusaha kurir
ekspress yang sudah kaeryawan 2.700 orang padahal waktu awal-awal di
jakarta selulus D3 UGM juga gelantungan naik bis kota. Waktu beliau
memulai usaha dia tidak langsung keluar dari pekerjaan lamanya sebagai
supervisor di Dinners Club, namun istrinya dulu yang menjalan usaha.
Tapi kalau ide dan konsep-konsep bisnisnya tetap Pak Budiyanto yang
memotori. Istrinya yang melakukan eksekusi. Kalau ada meeting2 yang
penting, beliau juga cuti dari kantornya dan ikut istri melakukan
presentasi ke calon klien. Jadi dia tidak gegabah langsung cabut dari
kerjaan kantor lamanya. Nah, ketika usahanya sudah berjalan baik dan
pendapatannya sudah mulai bisa diandalkan, barulah ia keluar secara
baik-baik dari perusahaan lamanya, berpamitan dengan sopan untuk usaha
sendiri. Bisnis sendiri itu kemudian ia komandani dan menjadi
dirut-nya. Berikutnya bisnisnya pun kemudian makin berkembang dan
sekarang sudah punya 2.700 karyawan dengan kantor operasional sudah
ada di semua propinsi di Indonesia. Yang pasti, tip ketiga ini tentu
saja berlaku untuk yang ketika akan mulai mandiri berwirausaha sudah
berkeluarga, kalau yang
masih single, tentu saja pasangan Anda ini bisa kakak atau Adik anda.
Ini cara sukses dan aman untuk masuk ke kuadran entrepreneur namun
tidak mengganggu keamanan sumber penghasilan keluarga.
Keempat, kalau Anda sudah ngebet sekali untuk menjadi entrepreneur dan
yakin bakal sukses merasa tak perlu pakai ban serep seperti itu,
setidaknya Anda tetap bisa melakukan pengamanan lain, yakni dana
pendidikan anak. Cara ini juga dilakukan salah satu pengusaha kawan
saya, Pak Harijanto, pengusaha sepatu produsen Nike dan Piero yang
punya karyawan 9.000 orang. Ketika beliau akan menjadi entrepreneur
dengan membeli saham perusahaan dimana ia bekerja ia juga
mempertaruhkan masa depannya: ia bisa sangat sukses namun juga bisa
menjadi miskin kalau gagal. Nah, untuk mengamankan proses untuk
menjadi entrepreneur ini, beliau dan istri mufakat. Diputuskan, maju
menjadi entrepreneur dengan membeli perusahaaan dimana ia bekerja
NAMUN CATATANNYA, sebelumnya tabungan pendidikan untuk anak tidak
boleh diotak-atik. Tabungan anak harus tetap ada dan disendirikan.
Jadi katakanlah proses dia menjadi entrepreneur itu gagal, dana
pendidikan anak tetap aman.
Jadi itu beberapa kiat aman pindah ke kuadran entrepreneur. Semoga
dengan cara itu proses transisi menjadi pengusaha sukses menjadi
melegakan semua pihak, tidak ada penyesalan-penyesalan. Silahkan
kawan2 yang ingin memulai usaha memilih jalan yang terbaik.
Kawan-kawan semua bisa meNyimak dan belajar lebih dalam tentang
kiat-kiat menjadi entrepreneur ini (termasuk kisah Pak Budianto
Darmastono dan Pak Harijanto) di buku erbitan Gramedia, "10 Pengusaha
Yang Sukses Membangun Bisnis dari 0" disusun Sudarmadi yang baru saja
dicetak ulang.
Semoga informasi ini bermanfaat dan saya ikut berdoa semoga sukses
buat kawan2 semua.
Wassalam
Bahwa profesi pengusaha (entrepreneur) menjanjikan peluang peningkatan
penghasilan yang berlipat? Yes, karena itulah banyak diantara kita
ingin jadi entrepreneur sukses. Bahwa profesi pengusaha memungkinkan
kita bebas finasial di hari tua karena tabungan cukup sehingga kita
bisa pensiun lebih tenang dan fokus untuk misi hidup yang lain? Betul
demikian dan sudah banyak yang membuktikan. Hanya saja memang tak
mudah menjadi entrepreneur sukses, terbukti banyak pula yang gagal.
Selain itu, tak sedikit orang yang masuk ke dunia wirausaha dengan
terburu-buru dan emosi. Tanpa pikir panjang dan pertimbangan matang ia
langsung tinggalkan pekerjaan sebelumnya yang notabene merupakan
andalan mata pencaharian keluarga. Angan-angannya langsung melambung,
membumbung, dan membayangkan hidup serba-enak bila menjadi pengusaha
sukses dengan penghasilan berlipat. Ia lupa bahwa berwirausaha juga
punya resiko, resiko gagal dan bangkrut. Ia lupa merencanakan
bagaimana seandainya ia gagal memulai. Harus diakui, banyak sekali
orang bertindak semacam ini, yang akhirnya bukannya makin bersemangat
berwirausaha namun justru menjadi antipati alias benci dan menyesal
kenapa melangkah jadi entrepreneur. Bahkan kadang jadi menyalahkan
orang lain. Apalagi kalau yang hingga cerai dengan istri atau dibenci
sanak keluarga. Cara pandang dan cara memulai entrepreneur 'yang asal
berani' seperti ini tentu saja kurang elegan.
Disini saya ingin memberikan beberapa informasi alternatif cara aman
masuk menjadi entrepreneur sesuai yang saya tahu dari relasi-relasi
saya pengusaha yang sudah terbukti sukses. Kalau kita ingin mandiri
berwirausaha alias menjadi entrepreneur, kita tidak harus langsung
cabut dari profesi lama kita. Tidak perlu grusa-grusu. Kita harus
dengan dingin membedakan antara berani dan nekad. Apalagi kalau yang
sudah punya tanggungan keluarga, kita juga harus menimbang ada sekian
jiwa yang ikut dalam gerbong kita sehingga kalau kita salah kemudi
mereka juga bisa kejeblos.
Berikut ini beberapa informasi cara yang lebih aman untuk pindah ke
kuadran entrepreneur.
Pertama; kita bisa memulai berwirausaha dengan melakukan penyertaan
saham di bisnis teman kita sembari kita tetap kerja dulu di perusahaan
lama kita. Jadi kita setor modal ke kawan yang punya bisnis bagus dan
nanti bagi kita dapat bagi hasil. Dari sini kita juga sekalian mulai
belajar mengelola usaha. Pelan-pelan kita mulai aktif terjun di
dalamnya dan membantu kerja bareng dengan si teman itu. Kalau skala
usaha joinan dengan teman itu bagus dan penghasilan dari bagi hasil
itu sudah bisa untuk menutup kebutuhan hidup kita dan keluarga,
barulah kita putuskan keluar. Jadi ketika kita keluar dari perusahaan
lama tidak kaget karena tetap ada penghasilan.
Kedua, jurus menginjak dua kapal. Artinya, kita masih sebagai karyawan
di sebuah perushaaan mapan, namun di waktu yang sama juga merintis
usaha alias menjalankan usaha milik sendiri. Cara ini dimungkinkan
bagi mereka-mereka yang punya cukup waktu luang sehingga bisa nyambi.
Sebenarmnya cara ini sekarang lebih dimungkinkan karena adanya HP dan
telpon yang memudahkan koordinasi. Jadi, sementara kita di kantor kita
bisa sembari mengendalikan bisnis sendiri dari jarak jauh. Hingga
skala tertentu nyambi ini sangat dimungkinkan, namun kalau bisnisnya
mulai membesar kita pasti harus cabut. Yang jelas, strategi menginjak
dua kapal ini merupakan pilihan aman agar kita dalam melangkah jadi
entreprenur. Jadi sementara satu kaki kita masih ada di kapal milik
perusahaan lain, satu kaki kita melakukan test market untuk membangun
bisnis sendiri. Cara ini paling umum dijalankan oleh para perintis usaha.
Ketiga, kalau anda tidak mau joinan dengan orang lain dan tidak bisa
berdiri di dua kapal, kita bisa berdayakan pasangan kita
(istri/suami). Jadi, sementara kita masih kerja di perusahaan lama,
pasangan kita (istri atau suami) yang mengurusi bisnis sendiri untuk
masa-masa perintisan ini. Artinya sekoci pendapatan keluarga masih ada
yang bisa diandalkan, baik buat beli beras atau susu anak-anak. Kalau
usaha sendiri ini sudah jalan, silahkan saja keluar dari kerja di
perusahaan orang lain itu.
Soal tip ini saya juga punya contoh kasus riel. Ada pengusaha sukses
kawan baik saya, Pak Budiyanto Darmasatono yang beliau pengusaha kurir
ekspress yang sudah kaeryawan 2.700 orang padahal waktu awal-awal di
jakarta selulus D3 UGM juga gelantungan naik bis kota. Waktu beliau
memulai usaha dia tidak langsung keluar dari pekerjaan lamanya sebagai
supervisor di Dinners Club, namun istrinya dulu yang menjalan usaha.
Tapi kalau ide dan konsep-konsep bisnisnya tetap Pak Budiyanto yang
memotori. Istrinya yang melakukan eksekusi. Kalau ada meeting2 yang
penting, beliau juga cuti dari kantornya dan ikut istri melakukan
presentasi ke calon klien. Jadi dia tidak gegabah langsung cabut dari
kerjaan kantor lamanya. Nah, ketika usahanya sudah berjalan baik dan
pendapatannya sudah mulai bisa diandalkan, barulah ia keluar secara
baik-baik dari perusahaan lamanya, berpamitan dengan sopan untuk usaha
sendiri. Bisnis sendiri itu kemudian ia komandani dan menjadi
dirut-nya. Berikutnya bisnisnya pun kemudian makin berkembang dan
sekarang sudah punya 2.700 karyawan dengan kantor operasional sudah
ada di semua propinsi di Indonesia. Yang pasti, tip ketiga ini tentu
saja berlaku untuk yang ketika akan mulai mandiri berwirausaha sudah
berkeluarga, kalau yang
masih single, tentu saja pasangan Anda ini bisa kakak atau Adik anda.
Ini cara sukses dan aman untuk masuk ke kuadran entrepreneur namun
tidak mengganggu keamanan sumber penghasilan keluarga.
Keempat, kalau Anda sudah ngebet sekali untuk menjadi entrepreneur dan
yakin bakal sukses merasa tak perlu pakai ban serep seperti itu,
setidaknya Anda tetap bisa melakukan pengamanan lain, yakni dana
pendidikan anak. Cara ini juga dilakukan salah satu pengusaha kawan
saya, Pak Harijanto, pengusaha sepatu produsen Nike dan Piero yang
punya karyawan 9.000 orang. Ketika beliau akan menjadi entrepreneur
dengan membeli saham perusahaan dimana ia bekerja ia juga
mempertaruhkan masa depannya: ia bisa sangat sukses namun juga bisa
menjadi miskin kalau gagal. Nah, untuk mengamankan proses untuk
menjadi entrepreneur ini, beliau dan istri mufakat. Diputuskan, maju
menjadi entrepreneur dengan membeli perusahaaan dimana ia bekerja
NAMUN CATATANNYA, sebelumnya tabungan pendidikan untuk anak tidak
boleh diotak-atik. Tabungan anak harus tetap ada dan disendirikan.
Jadi katakanlah proses dia menjadi entrepreneur itu gagal, dana
pendidikan anak tetap aman.
Jadi itu beberapa kiat aman pindah ke kuadran entrepreneur. Semoga
dengan cara itu proses transisi menjadi pengusaha sukses menjadi
melegakan semua pihak, tidak ada penyesalan-penyesalan. Silahkan
kawan2 yang ingin memulai usaha memilih jalan yang terbaik.
Kawan-kawan semua bisa meNyimak dan belajar lebih dalam tentang
kiat-kiat menjadi entrepreneur ini (termasuk kisah Pak Budianto
Darmastono dan Pak Harijanto) di buku erbitan Gramedia, "10 Pengusaha
Yang Sukses Membangun Bisnis dari 0" disusun Sudarmadi yang baru saja
dicetak ulang.
Semoga informasi ini bermanfaat dan saya ikut berdoa semoga sukses
buat kawan2 semua.
Wassalam
Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata “tidak bisa” ataupun “tidak mungkin”.
2. Love the products or services
Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Enthusiastism and Persistence : Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
3. Learn the basics of business
Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama 1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar-dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik.
4. Willing to take calculated risks
Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik-baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan “entrepreneur” dengan “manager”. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manager dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.
5. Seek advice, but follow your belief
Carilah nasehat dari pakarnya, tapi ikuti kata-kata kita. Entrepreneur selalu mencari nasehat
dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera ke enam-nya.
6. Work hard, 7 day a week, 18 hours a day
Kerja keras. Etos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno danseharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya.
7. Make friends as much as possible
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
8. Deal with failures
Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah untuk menghadapinya
9. Just do it, now!
Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarang juga. Manager selalu melakukan ready-aim-shoot, tetapi entrepreneur sejati akan melakukan ready-shoot-aim.
KIAT KEPRIBADIAN UNTUK SUKSES SEBAGAI PENGUSAHA
Keberanian untuk berinisiatif
Kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan orang-orang terkenal yaitu mereka selalu punya ide-ide cemerlang. Sebagau contoh seorang Donald Trump yang “mendunia” karena superioritasnya di bidang Real Estate awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya berpredikat Raja Real Estate, adalah contoh dari seorang yang jenius dan berani berinisiatif. Oleh karena itu, inisiatif adalah kekayaan semua orang, tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan ide-idenya.
Tepat waktu
Sebuah hal yang pasti untuk semua orang di dunia ini tanpa terkecuali adalah bahwa kita memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Seorang yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur/manage sesuatu yang paling terbatas tersebut. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis dan berinteraksi. Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan kolega dan mitra kita.
Membuka diri terlebih dahulu
Barangkali kita pernah bertemu orang yang selalu mau tahu tentang hal pribadi orang lain namun dia terus menutup diri agar jati dirinya tidak terbuka. Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, dan selalu berprasangka buruk kepada siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini adalah unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, itulah yang dicari oleh para partner sejati dan sebagian besar dari kita akan setuju bahwa tidak banyak orang yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius.
Persiapkan sikap mental
Pada saat memulai usaha banyak orang yang menggebu-gebu karena keuntungan yang didapat dari usahanya tersebut (waktu itu) berlipat ganda. Namun ketika giliran mendapat kerugian yang menghabiskan hampir 50% investasinya banyak orang yang memilih gulung tikar. Sebagai calon pengusaha, harusnya ia sudah siap dengan segala risiko kerugian. Untung dan rugi tersebut sudah menjadi hukum alam dalam membuka usaha.
Senang mempelajari hal-hal baru
Ciputra dan Aburizal Bakrie adalah seorang yang bisa dikatakan sebagai orang sukses dalam bidangnya yaitu commerce. Tapi saat mereka mendirikan universitas, apakah mereka beralih sebagai seorang pendidik atau profesor? Jelas tidak, mereka tetap seorang entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang laus dan tidak terbatas. Jadi senang belajar dan mencari hal baru adalah sebuah sikap kesuksesan.
Mulai dari yang kecil
Bila tidak ingin terjerat utang misalnya maupun tagihan lainnya di kemudian hari, cobalah membuka usaha dengan dimulai dari yang kecil. Jika ada, manfaatkan lahan dan modal seadanya yang dimiliki. Dari pengalaman para wirausaha yang sekarang sukses, pinjaman modal dari bank, hanya untuk betul-betul tambahan saja, bukan untuk modal utamanya.
Jangan ikuti trend atau latah
Menurut logika, sebuah usaha yang berpeluang untuk berjalan lancer adalah usaha yang tingkat persaingannya kecil tetapi tingkat kebutuhan pada konsumen tinggi. Tentu dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lainnya mendukung seperti modal, sarana dan pasar yang nyata. Untuk menekan tingkat persaingan sekecil mungkin, seyogyanya produk yang dijual orisinil (bukan jiplakan dan jangan sekali-kali usaha yang sifatnya “ngetren” sesaat.
Menguji kelayakan pasar
Banyak cara yang bisa ditempuh untuk menguji kelayakan pasar antara lain melakukan survei lapangan, mewawancarai calon konsumen, menginformasikan melalui media massa (iklan) konsultasi dengan badan-badan pemerintah terkait lainnya.
Senang melayani dan memberi:
Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin, namun sebuah additional attribute dari sikap kepemimpinan adalah kebiasaan melayani dan member dan keikhlasan adalah kunci untuk sifat ini. Kebaikan lain akan terus mengalir tanpa henti saat kita mampu memberi dan melayani dengan ikhlas. Tetapi, setidaknya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan kepada teman, kolega serta rekan kita betapa suksesnya diri kita sehingga membuat orang lebih yakin bermitra dan bergaul dengan diri kita.
Senang bekerja sama dan membina hubungan baik
Kemampuan bekerja sama dalam tim adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Pendeknya modal atau minimnya pengetahuan tentang pemasaran atau teknik produksi sering menjadi hambatan bagi calon pengusaha kecil atau menengah. Agar tidak mengalami kesulitan seperti itu, tidak salahnya jalinlah kerjasama (bermitralah) dengan yang menguasai bidang tersebut. Sebagai contoh Donald Trump. Dalam serial TV The Apprentice, Trump memiliki tim yang loyal dan menjadi perpanjangan tangan dirinya dalam menemukan para calon “orang kepercayaan” yang baru.
Jarang mengeluh dan profesional
Lance Armstrong pernah berkata, “There are two kinds of days: good days and great days.”
Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Hari adalah baik jika kita tidak pernah mengeluh, walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal karena setiap kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana kita gagal tetap sebagai a good day (hari yang baik).
Berani menanggung resiko
Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day. Jadi, jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi. Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari dan tentunya ambang kepada kesuksesan akan lebih dekat.
Berpikir positif setiap saat
Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada.
Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya. Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin besar kesempatan kita menemukan penyelesaian atas hambatan tersebut.
STRATEGI MERAIH KEMENANGAN
a. Kekuatan untuk menang berasal dari pikiran Anda sendiri
Teddy Roosevelt, mantan presiden AS, berkata, “Seluruh sumber daya yang kita perlukan ada dipikiran.” Anda telah memiliki segala yang diperlukan untuk jadi seorang pemenang.
b. Yakinlah pada diri Anda
Tanpa kegagalan, Anda harus yakin bahwa Anda dapat mencapai tujuandalam hidup ini. Jika tak yakin memilikinya, maka Anda tidak akan mencapainya.
c. Ketahuilah sesuatu yang membuat Anda bahagia
Jika Anda adalah orang yang senang berada di tengah orang banyak sementara Anda bekerja di sebuah gudang penyimpanan, silahkan Anda memikirkan kembali pilihan karir Anda.
d. Evaluasi talenta Anda dengan jujur
Jika Anda tidak tahu kekuatan dan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan, Anda mungkin saja salah menilai pekerjaan yang tepat untuk Anda. Mungkin saja Anda yakin memiliki kemampuan untuk melayani konsumen dengan baik, tapi bos dan mitra kerja menilai Anda butuh berlatih lagi.
e. Jangan biarkan latar belakang menentukan masa depan Anda
Jika pengalaman kerja Anda tidak terlalu mulus, jangan biarkan hal ini mempengaruhi prospek karir Anda. Bila Anda telah memiliki tujuan, fokuslah pada hal ini. Jangan terpaku pada sindroma “saya ini orang malang” jika tidak berhasil mencapai sukses.
f. Ikuti teknik visualisasi cepat ini
Gambarkan diri Anda tengah berlari dengan tim sepak bola. Bayangkan gawang adalah tujuan karir atau keinginan pribadi Anda. Bayangkan pula diri Anda yang berhasil menggolkan bola ke gawang lawan.
g. Kekuatan untuk menang adalah di tangan Anda
Tidak ada seorang pun yang dapat menyerahkan kesuksesan itu pada Anda. Andalah yang harus mewujudkan itu. Melakukan sesuatu adalah satusatunya cara untuk mencapai tujuan.
TIPE WIRAUSAHA
Menjadi wirausahawan mandiri
Untuk menjadi seorang wirausahawan mandiri ada 3 jenis modal utama yang menjadi syarat :
Sumber daya internal, yang merupakan bagian dari pribadi calon wirausahawanmisalnya kepintaran, ketrampilan, kemampuan menganalisis dan menghitung risiko, keberanian atau visi jauh ke depan.
Sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal kerja, social network dan jalur demand/supply, dan lain sebagainya.
Faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan. Seorang calon usahawan harus menghitung dengan seksama apakah ke-3 sumber daya ini ia miliki sebagai modal. Jika faktor-faktor itu dimilikinya, maka ia akan merasa optimis dan keputusan untuk membuat mimpi itu menjadi tunas-tunas kenyataan sebagai wirausahawan mandiri boleh mulai
dipertimbangkan.
Mencari mitra dengan “mimpi” serupa
Jika 1 atau 2 jenis sumber daya tidak dimiliki, seorang calon wirausahawanbisa mencari partner/rekanan untuk membuat mimpi-mimpi itu jadi kenyataan. Rekanan yang ideal adalah rekanan yang memiliki sumber daya yang tidak dimilikinya sendiri sehingga ada keseimbangan “modal/sumber daya” di antara mereka. Satu hal yang penting adalah memperhitungkan dan membicarakan semua risiko secara terbuka sebelum kerjasama bisnis dimulai sehingga jika konflik tidak dapat dihindarkan, maka sudah terbayang bagaimana cara menyelesaikannya sejak dini sebelum merusak bisnis itu sendiri.
Menjual mimpi itu kepada wirausahawan lain (pemilik modal)
Jika teman atau kerabat yang bisa diajak bekerjasama tidak tersedia (entah karena kita lebih menghargai hubungan kekerabatan atau persahabatan atau karena memang mereka tidak dalam posisi untuk membantu) dan tidak ada agunan yang bisa dijadikan jaminan untuk memulai usaha anda, ada cara lain yang lebih drastis, yaitu menjual ide atau mimpi indah itu kepada pemilik modal. Kesepakatan mengenai bagaimana bentuk kerjasama bisa dilakukan antara si pemilik modal dan penjual ide.
Berawal Dari Bisnis Kerupuk
|
Written by Eva Simanjuntak
|
Saturday, 11 April 2009 12:18
|
Hendratno DIRUT PT.
ARTHA INTI GRAHA
Direktur salah satu perusahaan
properti di Kota Medan ini memulai karirnya dari nol, sebagai pengecer
rempeyek, kuli bangunan dan pengusaha dengan modal pas-pasan. Namun, ia kuat
dalam prinsipnya. "Manajemen Bismillah. Apa pun usaha yang dimulai dengan
keyakinan akan membuahkan hasil," katanya.
Awalnya, Hendratno (36) hanya
bercita-cita jadi seorang pemain bola yang handal. Tapi, dunia sepakbola
sepertinya tak berpihak padanya meski ia sudah menekuninya sejak masih
berusia 12 tahun. Lantas, anak pertama dari empat bersaudara pasangan
Ahmadian (64) dan Wagini (58) ini berpikir untuk melakukan pekerjaan yang
bisa membebaskan kehidupan ekonomi keluarganya dari kesusahan. Lelaki dari
keluarga petani yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT. Artha Inti Graha
ini memulainya dengan bekerja sebagai pengecer kerupuk rempeyek.
"Saya sudah terbiasa melakukan usaha dengan modal pas-pasan," begitu kata Hendratno ketika ditemui di kantornya di Jalan Dr Mansyur Medan, baru-baru ini. "Dengan modal pas-pasan justru semakin saya semakin termotivasi bagaimana agar usaha itu tidak gagal. Kuncinya, dengan iman dan keyakinan yang kuat," ujar lelaki kelahiran Sei Mencirim, Langkat yang hanya mengecap pendidikan tingkat SMEA ini. Tahun 1995, Hendratno meninggalkan cita-citanya jadi pemain bola dan menjadi pengecer krupuk rempeyek. Dua tahun kemudian ia memberanikan diri membuka pabrik rempeyek sendiri. Usaha itu mulai maju. Karyawannya sempat mencapai belasan orang. Namun, krisis moneter yang terjadi setahun kemudian membuat tak sedikit pabrikan krupuk rempeyek yang gulung tikar, termasuk pabriknya. Dengan naluri usaha yang sudah mulai timbul, Hendratno pun memulai usaha di Medan. Tahun 2000 ia membuka rental komputer dan fotokopi di sekitar lokasi kampus Universitas Sumatera Utara. Ia juga memutuskan untuk menikah saat itu dengan Tuti Chairani, yang kini menganuherahi keluarganya seorang putri, Dea Indah Nabilla. “Namun, apa pun yang dilakukan rasanya belum memuaskan. Apa yang usaha usaha yang bisa survive," pikir Hendratno saat itu. Ia pun pulang ke kampung. Meski tak lama, ia pun tertarik dengan menjalani usaha kaplingan pada tahun 2003. Usaha kaplingan tampaknya menjanjikan saat itu. Lantas, Hendratno pun memberanikan diri. Bisnis kaplingan pertamanya ialah kawasan Sei Bangun. "Kami kerja 3 bulan, untungnya, marginnya sama dengan bekerja 2-3 tahun dengan usaha (percetakan dan rental komputer) di Medan," katanya. "Bahkan, antara tahun 2002-2004 bisa menjual 10 hektare per bulan," tambahnya. Selama dua tahun menjadi pengusaha kaplingan tanah, Hendratno lantas terpikir untuk memulai usaha yang masih berhubungan dengan perumahan, yakni mendirikan sebuah kawasan pemukiman. Dan, jadilah ia mewujudkannya pada tahun 2004. Proyek pertamanya ialah Perumahan Nabila Sunggal. "Ini adalah proyek belajar saya di bisnis proverti," katanya mengakui bahwa proyek ini ternyata penuh tantangan dan resiko. "Prosesnya masih tradisional. Modalnya pas-pasan. Kami tak punya dukungan pinjaman bank. Modal pembelian tanah DP-10 juta. Dan, dalam jangka waktu 3 bulan harus lunas. Untung ada relasi. Padahal, banyak kendalanya. Misalnya, ngurus sertifikat tanah sempat terkendala sampai dua tahun. Di sinilah saat iman dan kesabaran diperlukan," ujar Hendratno. Bahkan, saking sulitnya, Hendratno pernah terpikir untuk menjual ginjal, tahun 2004-2006. "Untung saja, saya masih kuat dengan iman," katanya. Dengan lahan seluas 3 hektare lahan kosong di kawasan Sunggal, Medan, di atas kawasan Perumahan Nabila Sunggal dibangun 168 unit perumahan dengan berbagai tipe. Di antaranya, 20 unit adalah perumahan RSH. "Saya harus mengakui ini adalah proyek belajar," katanya lagi, mengingat finishing perumahan ini baru selesai tahun 2008. "Ya, dengan modal pas-pasan, ketakutan itu selalu ada," ujarnya. Namun, setidaknya, proyek ini adalah proyek berhasil. "Setelah perumahan ini jadi, dari setelah selesai, keuntungannya lumayan. Penjualan pertama mencapai 10 persen," kata pengagum salah satu "raja properti" Indonesia, Ciputra, itu. Akhir 2006, Hendratno mendapat kepercayaan pinjaman bank senilai Rp 1 milliar. Belajar dari pengalaman sebelumnya, tahun 2007, ia pun kembali dengan proyek baru, yakni Perumahan Kota Baru Bougenville Indah Residence. Lalu, tahun 2008, ia mendirikan Perumahan Al-Balam. Dan tahun 2009, Perumahan Green Tasbeh. "Bougenville awalnya hanya lokasi biasa. Kami memikirkan dengan arsitek bagaimana agar kawasan ini memang bagus, meski ini adalah proyek pinggiran. Kami pun tak menyangka kalau ternyata budgetnya bisa sampai 3 lipat dari yang kami rencanakan sebelumnya," katanya. Sekarang, kawasan di Sei Mencirim ini menjadi salah satu kawasan perumahan favorit. Harga tanah di kawasan ini pun mencuat naik. Perumahan Bougenville terdiri dari 500 unit RSH tipe 70. "Bayangkan, RSH yang biasanya tipe 45, kami buat tipe 70. Ini kiat bagaimana agar kami beda dengan yang lain," katanya. Dalam waktu dekat akan dilengkapi dengan "waterpark" dan sarana perbelanjaan.
***
Tapi, bagaimana mungkin seorang yang hanya tamat SMEA bisa menjadi "bos" properti? Hendratno tertawa dengan pertanyaan itu. Tanpa malu, ia pun mengaku pernah bekerja sebagai kuli bangunan selama 3 tahun di Pekan Baru. "Walaupun saya tak punya basic teknik sipil dan arsitektur, saya banyak belajar dari pengalaman soal bangunan. Saya tahu benar memasang marmer, batu yang benar, misalnya. Atau mengaduk semen yang benar," ujarnya tertawa. "Saya dari dulu selalu siap tempur. Tamat sekolah 1991, saya merantau ke Pekan Baru, menjadi kuli bangunan," katanya. Namun, ia berpendapat pengetahuan teknis tak cukup bila ingin terjun di dunia properti. "Seninya itu. Memandang indah itu tidak semua orang tahu. Makanya, harus tahu yang indah. Dan bisa memprediksi apa kemungkinan trend perumahan yang masih akan tetap diminati hingga tahun-tahun ke depan. Rajin melakukan survei," katanya. Selain itu, kemampuan marketing sangat penting. Caranya, pendekatan secara kekeluargaan. "Seorang marketing harus pandai bergaul dan ngomong. Tak boleh hanya sekadar mencari penjualan dengan untung yang besar. Tapi, bagaimana konsumen bisa bahagia dengan produk kita," katanya. Kini, dengan usaha dan karyawan 60 orang, Hendratno mengaku cukup bahagia dengan apa yang telah ia capai saat ini. "Sukses sebenarnya ialah bagaimana kita bisa membuat orang lain bahagia. Saya bangga bisa menghidupi keluarga orang. Untuk proyek selanjutnya misalnya, banyak orang yang akan bekerja dengan kita. Seseorang tidak akan pernah bahagia walau hanya mementingkan sebuah projek dengan untung yang sangat besar tanpa memikirkan kebahagiaan orang lain juga," katanya. |
Peluang Bisnis Es Krim Cone
(Soft Ice Cream)
Modal
Kecil - Untung Pasti !!!
Cara
mudah memulai bisnis ES KRIM, dengan mesin pembuat es krim SIAP PAKAI
Penjelasan Mesin Pembuat Es Krim
soft
Mesin pembuat es krim (cone)
adalah mesin yang bisa Anda gunakan untuk memproduksi es krim (ice cream).
Jenis es krim adalah es krim cone (seperti es krim yang ada di Mc Donald,
dll). Es krim yang dihasilkan lembut dan nikmat !!!
BH
7256
Spesifikasi Mesin Pembuat Es Krim
BT
7230 ( 3 kran) ---- BEST SELLER
BH 7256
Harga bisa berubah (naik)
sewaktu-waktu.
Bonus
Bukti
Kualitas Mesin
Keunggulan Mesin es Krim Kami
Mesin es krim kami telah dipakai
lebih dari 40 negara. Sebagai bukti bahwa mesin es krim ini memiliki kualitas
tinggi, dan telah digunakan untuk kepentingan bisnis
Mesin es krim kami telah diakui
sebagai mesin dengan standart kualitas tinggi. Beberapa lembaga internasional
telah mengakuinya :
Bandingkan harganya dengan
mesin-mesin lain sejenis. Biasanya mesin es krim dengan fungsi sama berharga
hingga lebih dari 2 kali lipat. Padahal fungsinya sama, dan kualitas sama.
Cara membuat es krim dengan mesin
ini sangat 'gampang'. Cukup masukkan adonan bubuk es krim dan air ke mesin
selama 15 menit, maka es krim siap saji.
Perawatan mesin pembuat es krim
kami sangat mudah. Kami akan memberi manual book dan CD-nya.
Ukuran mesin yang tidak terlalu
besar, menjadikan mesin es krim ini bisa Anda bawa ke mana-mana. Banyak
customer kami yang membawa mesin untuk berjualan dengan mobil, motor Tossa,
dll
Kami memberikan garansi 1 tahun.
Garansi ini akan lebih menjamin kesuksesan Anda di bisnis es krim
Spare part ada dan mudah didapat /
dibuat. Bandingkan dengan mesin-mesin sejenis yang ada.
Kami menyediakan bubuk es krim
siap pakai untuk Anda
Garansi : 1 tahun service
Cara Pemesanan Mesin Es Krim
Langkah pemesanan mesin pembuat es
krim :
|
||||||||||||
Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. A dream is where it all started : Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata “tidak bisa” ataupun “tidak mungkin”.
2. LOVE THE PRODUCTS OR SERVICES
Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa-masa sulit. Enthusiastism and Persistence : Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
3. LEARN THE BASICS OF BUSINESS
Pelajarilah fundamental business. BEYOND THE “BUY LOW, SELL HIGH, PAY LATE, COLLECT EARLY”: Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama 1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar-dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Carilah Guru yang baik.
4. WILLING TO TAKE CALCULATED RISKS
Ambillah resiko. The Gaint that u will be able to achieve is directly proportional to the risk taken : Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik-baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan “entrepreneur” dengan “manager”. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manager dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.
5. SEEK ADVICE, BUT FOLLOW YOUR BELIEF
Carilah nasehat dari pakarnya, tapi ikuti kata-kata kita. Consult Consultants, ask the experts, but follow your hearts. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera ke enam-nya. Komunikasi yang baik dan kepiawaian menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangkan usaha pada fase itu.
6. WORK HARD, 7 DAY A WEEK, 18 HOURS A DAY
Kerja keras. Etos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya. Melamunkan dan memimpikan kerjanya.
7. MAKE FRIENDS AS MUCH AS POSSIBLE
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kwalitas yang sama orang membeli dari temannya, pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
8. DEAL WITH FAILURES
Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak “mematikan”. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah dan hadapilah !
9. JUST DO IT, NOW!
Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarang juga. Manager selalu melakukan READY-AIM-SHOOT, tetapi entrepreneur sejati akan melakukan READY-SHOOT-AIM ! Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita.
Kunci Sukses Usaha
William A. Ward pernah berkata, Ada empat langkah mencapai sukses, yakni perencanaan yang tepat, persiapan yang matang, pelaksanaan yang baik, dan tidak mudah menyerah. Gunakan falsafah Ward ini agar sukses. Perinciannya sebagai berikut :
• Ikuti perkembangan jaman
Bergabunglah dalam organisasi yang berkaitan dengan bisnis Anda. Banyak membaca dan gali informasi sebanyak mungkin. Internet akan banyak membantu Anda.
• Buat rencana keuangan
Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Buat target jangka pendek dan jangka panjang. Jangan pernah menyerahkan kondisi keuangan pada nasib. Perhitungkan dengan matang.
• Perkirakan aliran uang tunai
Anda harus bisa memperkirakan aliran uang tunai, paling tidak tiga bulan ke depan. Jangan membuat anggarkan pengeluaran yang lebih besar dari itu.
• Bentuk dewan penasehat atau cari tenaga ahli, untuk memberi ide, saran atau kritik terhadap Anda dan produk yang ditawarkan
Mereka bisa berupa teman-teman atau anggota keluarga yang dipercaya.
• Jaga keseimbangan antara kerja, santai, dan keluarga
Tak perlu ngoyo, karena sesuatu yang dikerjakan dengan ngoyo, hasilnya tak akan maksimal. Lagi pula, badan dan otak butuh istirahat.
• Kembangkan jaringan (network)
Tak ada salahnya berkenalan dan bergaul dengan orang-orang yang berhubungan atau bisa mendukung bisnis Anda. Siapa tahu ada ide yang bisa digali.
• Disiplin/motivasi
Aspek terberat dalam menjalankan usaha sendiri adalah disiplin atau motivasi untuk bekerja secara teratur. Untuk mengatasinya, buatlah daftar apa saja yang harus dikerjakan hari ini dan esok. Tentukan target yang harus dicapai dalam minggu ini.
• Selalu waspada dan siap
Rajin-rajin melakukan evaluasi terhadap pasar, produk dan sistem pemasaran. Kalau perlu, ubah cara kerja agar lebih efisien. Perbaiki cara pemasaran atau kualitas produk.
• Cintai pekerjaan Anda
Bagaimana akan sukses, jika Anda tak punya “sense of belongin” pada pekerjaan dan produk yang dihasilkan. Cintai pekerjaan dan produksi sendiri, dan uang akan mengikuti Anda.
• Jangan mudah menyerah
Para pengusaha sukses pun pernah mengalami kegagalan. Jika ingin cepat berhasil, segeralah bangkit dan belajar dari kegagalan. Jangan bersedih terlalu lama, apalagi menyerah.
Strategi Meraih Kemenangan
Apakah Anda selalu menganggap diri sendiri sebagai seorang pecundang ? Cara mengatasinya, belajarlah menjadi pemenang seperti impian Anda. Jika Anda punya kekuatan untuk menang, Anda dapat mencapai karir dan mimpi-mimpi Anda selama ini.
Berikut tipsnya :
a. Kekuatan untuk menang berasal dari pikiran Anda sendiri
Teddy Roosevelt, mantan presiden AS, berujar, “Seluruh sumber daya yang kita perlukan ada dipikiran.” Anda telah memiliki segala yang diperlukan untuk jadi seorang pemenang.
b. Yakinlah pada diri Anda
Tanpa kegagalan, Anda harus yakin bahwa Anda dapat mencapai tujuan dalam hidup ini. Jika tak yakin memilikinya, maka Anda tidak akan mencapainya.
c. Ketahuilah sesuatu yang membuat Anda bahagia
Jika Anda adalah orang yang senang berada di tengah orang banyak sementara Anda bekerja di sebuah gudang penyimpanan, silahkan Anda memikirkan kembali pilihan karir Anda.
d. Evaluasi talenta Anda dengan jujur
Jika Anda tidak tahu kekuatan dan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan, Anda mungkin saja salah menilai pekerjaan yang tepat untuk Anda. Mungkin saja Anda yakin memiliki kemampuan untuk melayani konsumen dengan baik, tapi bos dan mitra kerja menilai Anda butuh berlatih lagi.
e. Jangan biarkan latar belakang menentukan masa depan Anda
Jika pengalaman kerja Anda tidak terlalu mulus, jangan biarkan hal ini mempengaruhi prospek karir Anda. Bila Anda telah memiliki tujuan, fokuslah pada hal ini. Jangan terpaku pada sindroma “saya ini orang malang” jika tidak berhasil mencapai sukses.
f. Ikuti teknik visualisasi cepat ini : gambarkan diri Anda tengah berlari dengan tim sepak bola
Bayangkan gawang adalah tujuan karir atau keinginan pribadi Anda. Bayangkan pula diri Anda yang berhasil menggolkan bola ke gawang lawan.
g. Kekuatan untuk menang adalah di tangan Anda
Tidak ada seorang pun yang dapat menyerahkan kesuksesan itu pada Anda. Andalah yang harus mewujudkan itu. Melakukan sesuatu adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan.
Tipe Wirausaha
1. Menjadi wirausahawan mandiri
Untuk menjadi seorang wirausahawan mandiri, berbagai jenis modal mesti dimiliki. Ada 3 jenis modal utama yang menjadi syarat :
• Sumber daya internal, yang merupakan bagian dari pribadi calon wirausahawan misalnya kepintaran, ketrampilan, kemampuan menganalisa dan menghitung risiko, keberanian atau visi jauh ke depan.
• Sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal kerja, social network dan jalur demand/supply, dan lain sebagainya.
• Faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan. Seorang calon usahawan harus menghitung dengan seksama apakah ke-3 sumber daya ini ia miliki sebagai modal. Jika faktor-faktor itu dimilikinya, maka ia akan merasa optimis dan keputusan untuk membuat mimpi itu menjadi tunas-tunas kenyataan sebagai wirausahawan mandiri boleh mulai dipertimbangkan.
2. Mencari mitra dengan “mimpi” serupa
Jika 1 atau 2 jenis sumber daya tidak dimiliki, seorang calon wirausahawan bisa mencari partner/rekanan untuk membuat mimpi-mimpi itu jadi kenyataan. Rekanan yang ideal adalah rekanan yang memiliki sumber daya yang tidak dimilikinya sendiri sehingga ada keseimbangan “modal/sumber daya” di antara mereka. Umumnya kerabat dan teman dekatlah yang dijadikan prospective partner yang utama sebelum mempertimbangkan pihak lainnya, seperti beberapa jenis institusi finansial diantaranya bank.
Pilihan jenis mitra memiliki resiko tersendiri. Resiko terbesar yang harus dihadapi ketika berpartner dengan teman dekat adalah dipertaruhkannya persahabatan demi bisnis. Tidak sedikit keputusan bisnis mesti dibuat dengan profesionalisme tinggi dan menyebabkan persahabatan menjadi retak atau bahkan rusak. Jenis mitra bisnis lainnya adalah anggota keluarga, risiko yang dihadapi tidak banyak berbeda dengan teman dekat. Namun, bukan berarti bermitra dengan mereka tidak dapat dilakukan. Satu hal yang penting adalah memperhitungkan dan membicarakan semua risiko secara terbuka sebelum kerjasama bisnis dimulai sehingga jika konflik tidak dapat dihindarkan, maka sudah terbayang bagaimana cara menyelesaikannya sejak dini sebelum merusak bisnis itu sendiri.
Mitra bisnis lain yang lebih netral adalah bank atau institusi keuangan lainnya terutama jika modal menjadi masalah utama. Pinjaman pada bank dinilai lebih aman karena bank bisa membantu kita melihat secara makro apakah bisnis kita itu akan mengalami hambatan. Bank yang baik wajib melakukan inspeksi dan memeriksa studi kelayakan (feasibility study) yang kita ajukan. Penolakan dari bank dengan alasan “tidak feasible” bisa merupakan feedback yang baik, apalagi jika kita bisa mendiskusikan dengan bagian kredit bank mengenai elemen apa saja yang dinilai “tidak feasible”. Bank juga bisa membantu kita untuk memantau kegiatan usaha setiap tahun dan jika memang ada kesulitan di dalam perusahaan, bank akan mempertimbangkan untuk tidak meneruskan pinjamannya. Ini merupakan “warning” dan kontrol yang bisa menyadarkan kita untuk segera berbenah. Wirausahawan yang “memaksakan” bank untuk memberi pinjaman tanpa studi kelayakan yang obyektif dan benar akhirnya sering mengalami masalah yang lebih parah. Agunan (jaminan) disita, perusahaan tidak jalan, dan hilanglah harapan untuk membuat mimpi indah menjadi kenyataan. Kejadian seperti ini sudah sangat sering terjadi, dalam skala kecil maupun skala nasional. Pinjaman seringkali melanggar perhitungan normal yang semestinya diterapkan oleh bank sehingga ketika situasi ekonomi tidak mendukung, sendi perekonomian mikro dan makro pun turut terbawa jatuh.
3. Menjual mimpi itu kepada wirausahawan lain (pemilik modal)
Jika teman atau kerabat yang bisa diajak bekerjasama tidak tersedia (entah karena kita lebih menghargai hubungan kekerabatan atau persahabatan atau karena memang mereka tidak dalam posisi untuk membantu) dan tidak ada agunan yang bisa dijadikan jaminan untuk memulai usaha anda, ada cara lain yang lebih drastis, yaitu menjual ide atau mimpi indah itu kepada pemilik modal. Kesepakatan mengenai bagaimana bentuk kerjasama bisa dilakukan antara si pemilik modal dan penjual ide. Bisa saja pemilik modal yang memodali dan penjual ide yang menjalankan usaha itu, bisa juga penjual ide hanya menjual idenya dan tidak lagi terlibat dalam usaha itu. Jalan ini biasanya diambil sesudah cara lainnya tidak lagi memungkinkan sedangkan ide yang kita miliki memang sangat layak diperhitungkan.
Ketiga cara di atas selayaknya dipikirkan sebelum seseorang mengambil keputusan untuk menjadi wirausahawan. Tanpa pemikiran mendalam, pengalaman pahit akan menjadi makanan kita. Banyak usaha yang akhirnya gulung tikar sebelum berkembang. Contohnya, pada tahun 1998, penduduk Jakarta tentu masih ingat akan trend “kafe tenda” sebagai reaksi atas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang saat itu banyak terjadi.
Tiba-tiba saja banyak mantan karyawan perusahaan beralih profesi menjadi wirausahawan. Bahkan usaha tersebut ramai-ramai diikuti oleh pula oleh para selebritis. Trend ini tidak mampu bertahan lama. Banyak “usaha dadakan” ini terpaksa gulung tikar. Entah kemana para wirausahawan baru kita ini akhirnya menggantungkan nasibnya sekarang.
Selai Sehat Lidah Buaya
Lidah buaya merupakan
tanaman hias yang banyak memenuhi pot di
rumah-rumah, Lidah buaya juga mudah ditanam di pekarangan atau lingkungan
sekitar kita. Akan tetapi ternyata lidah buaya
mempakan tanaman yang memiliki banyak kandungan
zat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Daun lidah buaya sebagian besar
berisi pulp atau daging daun yang mengandung getah bening dan lekat. Sedangkan
bagian luar daun berupa kulit tebal yang berklorofil.Secara kuantitatif,
protein dalam lidah buaya ditemukan dalan jumlah yang cukup kecil, akan tetapi
secara kualitatif protein lidah buaya kaya akan asam-asam amino esensial
terutama leusin, lisin, valin dan histidin. Selain kaya akan asam-asam amino
esensial, gel lidah buaya juga kaya akan asam glutamat dan asam aspartat.
Vitamin dalam lidah buaya larut dalam lemak, selain itu juga terdapat asam
folat dan kholin dalam jumlah kecil (Morsy, 1991).
Kandungan zat gizi yang terdapat
pada gel (daging) lidah buaya cukup lengkap, di antaranya, vitamin A, B, C, E,
choline, inositol, dan asam folat. Sedangkan kandungan mineralnya terdiri dari
kalsium, magnesium, kalium, natrium, besi, seng, dan kromium. Gabungan unsur
vitamin dan mineral dalam tumbuhan ini berfungsi sebagai antioksidan alami yang
antara lain mampu mencegah serangan jantung dan penuaan dini dengan menghindarkan
kerusakan DNA akibat radikal bebas. Penelitian di Hoshi University, Jepang
menunjukkan Aloe vera mengandung senyawa antioksidan yang mampu menyingkirkan
radikal bebas akibat radiasi. Selain itu lidah buaya juga dimanfaatkan untuk
membantu melancarkan saluran pencernaan, sulit buang air besar, batuk, radang
tenggorokan, diabetes melitus meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatasi
cacingan dan menyembuhkan luka.
Saat ini, sudah tidak aneh lagi
ketika kita menemukan di toserba lidah buaya yang dikemas sebagai minuman,
maupun makanan. Selain diolah untuk produk perawatan luar tubuh, lidah buaya
memang dapat dikonsumsi dengan mengolahnya menjadi produk makanan. Seperti nata
de aloe, sirup, teh, jus, koktail, jelly, dodol, cendol, dan selai lidah buaya.
Setelah mengetahui beragam khasiat
lidah buaya dan pemanfaatannya, tidak ada salahnya jika kita mulai mencoba
bahan alami yang satu ini untuk menjaga kesehatan kita dan keluarga dengan
membuat sendiri produk ini, baik untuk di konsumsi maupun sebagai peluang bisnis
usaha. Salah satunya adalah mengolah menjadi selai.
Selai adalah produk makanan yang
kental atau setengah padat dibuat dari campuran 45 bagain berat buah (cacah
buah) dan 55 bagian berat gula. Tiga bahan pokok pada proses pembuatan selai
atau jeli adalah pektin, asam, dan gula dengan perbandingan tertentu untuk
menghasilkan produk yang baik.
Selai Lidah buaya adalah bahan
berupa pasta yang berkadar gula tinggi dan dibuat dari bubur daging lidah
buaya. Pembuatan bahan ini tidak sulit, dan biayanya tidak mahal. Berikut ini
adalah cara sederhana mengolah lidah buaya menjadi selai:
Bahan-bahan
- 1 kg daging lidah buaya.
- 500 gram Gula Pasir.
- 0,1 % asam askorbat atau 1 gram per liter air atau asam sitrat 0,2 % atau 2 gram per liter.
- 0,5 % natrium benzoat atau 5 gram per kg daging lidah buaya.
- 3 gram agar-agar bubuk atau ½ bungkus.
Cara
Membuat
- Lidah buaya yang sudah bersih direndam di dalam larutan asam askorbat selama 15 menit, lalu ditiriskan dan dihancurkan menggunakan blender.
- Hasil hancuran ini dipanaskan sesaat, kemudian ditambahkan gula pasir, asam sitrat, dan agar-agar.
- Dipanaskan hingga mendidih sambil diaduk, lalu ditambahkan bahan pengawet benzoat.
- Jika telah terbentuk gel, pemanasan dihentikan dan busa yang ada di permukaan selai dibuang.
- Selai siap dikemas dalam botol.
H. Suganda; Sukses Mengeruk Untung
Kerupuk
Hampir 20 tahun lamanya menekuni
bisnis kerupuk. Selama itu pula, pengusaha yang satu ini berhasil menghimpun
laba dan membesarkan usahanya.
Kerupuk memang makanan yang berbobot
enteng. Tapi, potensi usahanya jangan dianggap enteng. H. Suganda sudah
membuktikannya. Bisnis kerupuk yang ditekuninya dari nol sejak 1982,
menghantarkannya sebagai pengusaha yang sukses merajai pasar kerupuk di
Jakarta.
Faktanya, di seantero Jakarta, kerupuk buatan Suganda yang diberi merek SHD pada kalengnya, sudah sangat terkenal. Bahkan, saking terkenalnya, kemudian banyak pengusaha kerupuk lain yang ikut-ikutan mencantumkan merek "SHD" pada kaleng kerupuknya. Mungkin ingin mencantol sukses kerupuk Suganda di pasar. Tapi, bagi Suganda, penjiplakan merek itu bukan merupakan persoalan serius. Sebab, pemasaran kerupuknya toh tetap berjalan lancar.
Suganda mengawali usaha kerupuknya dengan modal pas-pasan plus peralatan sederhana pemberian orang tuanya. Untuk tempat produksi yang sekaligus berfungsi sebagai tempat tinggal, diperoleh dengan cara mengontrak.
Produksi awal, menghabiskan setengah kuintal tepung tapioka, yang dicampur sedikit dengan terigu. Penjualannya, yang disebar melalui para pedagang, ternyata berjalan lancar. Setiap keuntungan yang diperoleh, dikumpulkan. Dari situ, Suganda membeli berbagai barang seperti peralatan pabrik, sampai tanah dan bangunan.
Suganda berprinsip, daripada menabung lebih baik diwujudkan dalam bentuk barang. Karena itulah, kemudian dia bisa memiliki rumah dan sebuah pabrik kerupuk dengan peralatan lengkap, serta tempat pengeringan yang cukup luas, di Jakarta.
Sekarang ini, kerupuk SHD disebar oleh sekitar 40 pedagang ke wilayah Pasar Minggu, Mampang, bahkan sampai ke daerah Kota. Tak heran jika krupuk SHD dijumpai di mana-mana. Produksinya rata-rata menghabiskan 4 kuintal tepung per hari.
Satu kuintal tepung, menghasilkan sekitar 7.000 biji krupuk. Bahan baku krupuk putih, adalah tepung tapioka murni. Untuk membuat krupuk coklat/opak, setiap 50 kg tepung tapioka ditambah 7 kg tepung terigu.
Dalam mengoperasikan kegiatan produksinya, Suganda memperkerjakan 20 karyawan, yang ditampung di sebuah bangunan samping rumahnya. Namun, sampai sekarang, Suganda masih mengontrol secara ketat bumbu adonan, sehingga kualitas rasa kerupuknya selalu terjaga.
Untuk pemasaran kerupuknya, Suganda menyediakan gerobak dan kaleng, yang bisa digunakan oleh pedagang. Jadi, para pedagang yang mau menjual, tinggal mengambil kerupuk mentah dan minyak, lalu menggoreng sendiri. Seorang pedagang, rata-rata membawa sekitar 100 kaleng krupuk, untuk dititipkan di warung-warung. Kepada pedagang, Suganda menjual kerupuknya Rp 150. Sedangkan para pedagang, bebas menetapkan harga jualnya ke warung atau toko-toko.
Meskipun sudah bisa melenggang sendiri sebagai pengusaha kerupuk yang sukses, namun Suganda tetap peduli pada sesama pengusaha kerupuk di Jakarta. Kebetulan mereka kebanyakan dari Ciamis, Jawa Barat, daerah asal Suganda. Salah satu bentuk kepedulian itu, diwujudkan dengan inisiatif Suganda untuk membentuk paguyuban pengrajin krupuk wilayah Jakarta Selatan, sekaligus memimpinnya sebagai ketua.
Salah satu upaya yang sekarang tengah dilakukan paguyuban, adalah menyeragamkan harga. "Jangan sampai terjadi persaingan tak sehat, dengan cara saling banting harga," kata Suganda. Ret
KUNCI SUKSES H. SUGANDA:
Faktanya, di seantero Jakarta, kerupuk buatan Suganda yang diberi merek SHD pada kalengnya, sudah sangat terkenal. Bahkan, saking terkenalnya, kemudian banyak pengusaha kerupuk lain yang ikut-ikutan mencantumkan merek "SHD" pada kaleng kerupuknya. Mungkin ingin mencantol sukses kerupuk Suganda di pasar. Tapi, bagi Suganda, penjiplakan merek itu bukan merupakan persoalan serius. Sebab, pemasaran kerupuknya toh tetap berjalan lancar.
Suganda mengawali usaha kerupuknya dengan modal pas-pasan plus peralatan sederhana pemberian orang tuanya. Untuk tempat produksi yang sekaligus berfungsi sebagai tempat tinggal, diperoleh dengan cara mengontrak.
Produksi awal, menghabiskan setengah kuintal tepung tapioka, yang dicampur sedikit dengan terigu. Penjualannya, yang disebar melalui para pedagang, ternyata berjalan lancar. Setiap keuntungan yang diperoleh, dikumpulkan. Dari situ, Suganda membeli berbagai barang seperti peralatan pabrik, sampai tanah dan bangunan.
Suganda berprinsip, daripada menabung lebih baik diwujudkan dalam bentuk barang. Karena itulah, kemudian dia bisa memiliki rumah dan sebuah pabrik kerupuk dengan peralatan lengkap, serta tempat pengeringan yang cukup luas, di Jakarta.
Sekarang ini, kerupuk SHD disebar oleh sekitar 40 pedagang ke wilayah Pasar Minggu, Mampang, bahkan sampai ke daerah Kota. Tak heran jika krupuk SHD dijumpai di mana-mana. Produksinya rata-rata menghabiskan 4 kuintal tepung per hari.
Satu kuintal tepung, menghasilkan sekitar 7.000 biji krupuk. Bahan baku krupuk putih, adalah tepung tapioka murni. Untuk membuat krupuk coklat/opak, setiap 50 kg tepung tapioka ditambah 7 kg tepung terigu.
Dalam mengoperasikan kegiatan produksinya, Suganda memperkerjakan 20 karyawan, yang ditampung di sebuah bangunan samping rumahnya. Namun, sampai sekarang, Suganda masih mengontrol secara ketat bumbu adonan, sehingga kualitas rasa kerupuknya selalu terjaga.
Untuk pemasaran kerupuknya, Suganda menyediakan gerobak dan kaleng, yang bisa digunakan oleh pedagang. Jadi, para pedagang yang mau menjual, tinggal mengambil kerupuk mentah dan minyak, lalu menggoreng sendiri. Seorang pedagang, rata-rata membawa sekitar 100 kaleng krupuk, untuk dititipkan di warung-warung. Kepada pedagang, Suganda menjual kerupuknya Rp 150. Sedangkan para pedagang, bebas menetapkan harga jualnya ke warung atau toko-toko.
Meskipun sudah bisa melenggang sendiri sebagai pengusaha kerupuk yang sukses, namun Suganda tetap peduli pada sesama pengusaha kerupuk di Jakarta. Kebetulan mereka kebanyakan dari Ciamis, Jawa Barat, daerah asal Suganda. Salah satu bentuk kepedulian itu, diwujudkan dengan inisiatif Suganda untuk membentuk paguyuban pengrajin krupuk wilayah Jakarta Selatan, sekaligus memimpinnya sebagai ketua.
Salah satu upaya yang sekarang tengah dilakukan paguyuban, adalah menyeragamkan harga. "Jangan sampai terjadi persaingan tak sehat, dengan cara saling banting harga," kata Suganda. Ret
KUNCI SUKSES H. SUGANDA:
- Tekun menjalankan usaha dari nol.
- Sejak awal sudah mencantumkan merk.
- Memanfaatkan keuntungan untuk pembelian asset berharga.
- Mengontrol mutu produksi secara langsung.
KONTAK H. SUGANDA:
Jl.Batumerah I RT/RW:04/02 No.11
Kalibata, Jakarta Selatan
Fax. (021) 7974565
Tidak ada komentar:
Posting Komentar