Jumat, 04 Oktober 2013

10 Hari Awal Dzul Hijjah

# 10 Hari Awal Dzul Hijjah Lebih Dicintai Allah Ta’ala # Amal shalih yang dilakukan di sepanjang 10 hari pertama Bulan Dzul Hijjah, pun lebih disukai Allah daripada pelaksanaan amalan tersebut di waktu-waktu selainnya. A. Tidak Pula Sebanding Jihad. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mengabarkan hal ini dalam sabdanya, مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأيَّامِ ( يَعْنِي أيَّامَ الْعَشْرِ ) . قَالُوْا : يَا رَسَوْلَ اللهِ ، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ الله ؟ قَال : وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ الله، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمِالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذلِكَ بِشَيْءٍ “Tiada hari-hari yang pada waktu itu amal shalih lebih dicintai oleh Allah melebihi sepuluh hari pertama (di bulan Dzul Hijjah)” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah (melebihi keutamaannya)…?” Beliau melanjutkan, “Tidak pula jihad di jalan Allah (melebihi keutamaannya), kecuali seorang yang keluar (berjihad di jalan Allah) dengan jiwa raga dan hartanya kemudian ia tidak kembali dengan semua itu sedikitpun…” (Shahih, HR. Bukhari: 969, dan Abu Daud: 2438) B. Seluruh Bentuk Amal Shalih. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “Hadits di atas menunjukkan bahwa semua amal shalih yang dilakukan di sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah lebih Allah cintai daripada apabila amal shalih tersebut dilakukan di selain bulan Dzul Hijjah. Sehingga menjadi lebih afdhal serta dijanjikan pahala yang berlipat. Dan amal shalih dalam hadits ini bersifat umum, termasuk shalat, sedekah, puasa, berzikir, membaca Al-Qur’an, berbuat baik kepada orang tua dan sebagainya…” (Syarh Riyadh Ash-Shalihin: 3 / 267) Sumber: “Meraih Bahagia di Dua Bulan Mulia, Ramadhan Dan Dzulhijjah” Ust Rizal Yuliar, Lc (alumnus Univ Islam Madinah, jurusan hadits) Semangat beramal di Bulan Ramadhan, selayaknya kita lanjutkan di bulan Dzul Hijjah.